Luruh ku rindu jiwa yang kosong hampa nan gersang,,lara menjamah merayu jiwa tenggelam dalam lautan kobaran kebodohan air mata,,,aku masih sendiri menatap bayang semu yang semakin menjauh,,,jauh,,,,
ku gapai tangan nya ku tatap mata nya,,,lalu sekejap ku palingkan pandangan untuk sekedar menyapa dunia dan ternyata ia lebur bersama kebodohan ku,,,
Mimpiku tentang bahagia sekejap sirna dalam larutan air mata bercapur bercak bercak kesedihan ,,,rinduku mengapung di udara,,,terhembas badai dan hilang tersapukanya,,,
Suaraku,,dimana suaraku,,,nyanyian itu,,,alunan miris mendayu mulai menggantikan,,,aku membisu dalam tawa yg mengudara,,,sepi berkabut kegundahan,,,
Mengapa Tuhan,,,aku ingin mendengan nya lagi,,,bernyanyi berkicau layak nya burung menyambut pagi,,,tapi yang ada parau,,,aku parau tak bisa berteriak,,, pinjamkan aku suaraMu Tuhan,,,untuk ku menyangikan simfoni keindahan,,,lagi,,,
Sejernih aku mengaharap bahagia,,,setulus jiwa melepas tawa,,,serela lara merajam jiwa raga,,,seputih awan yg tak akan kelabu,,sejauh hamparan mimpi sang gembala,,,seterang bintang di antara gemuruh petir sekuat karang terkoyak ombak,,,se ribu kata tak bisa ku ungkap,,,seperti itulah aku jika sudah mencinta,,,
Tapi aku terlalu sulit untuk mencinta,,,,terlalu sulit,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar